Rabu, 19 September 2012

Hubungan Teori sastra,Sejarah sastra,dan Kritik sastra

Hubungan timbal balik antara teori sastra dengan sejarah sastra :
  Teori sastra muncul karena telah diadakan penyelidikan terhadap sastra (sejarah sastra) artinya sejarah sastra sebagai pijakan.
  Teori sastra diperlukan untuk mengonfirmasi tentang sejarah sastra.
  Sejarah sastra memerlukan teori sastra dalam perjalanannya.
  Teori sastra dapat berubah dan berkembang sesuai dengan perubahan sejarah sastra/perjalanan sejarah sastra
Hubungan timbal balik antara kritik sastra dengan sejarah sastra:
  Adanya kritikan terhadap sastra (karya sastra) mempengaruhi perjalanan sejarah sastra.
  Kritik sastra memerlukan bahan dari sejarah sastra.
  Perkembangan sejarah sastra tidak terlepas dari kritik sastra.
Hubungan antara teori sastra dengan kritik sastra:
  Dengan bermodalkan teori sastra, kita dapat mengritik suatu karya sastra.
  Adanya kritik terhadap sastra, dapat memengaruhi teori sastra. Mungkin berupa penambahan/pengurangan terhadap teori sastra tertentu, atau dapat juga berupa konfirmasi terhadap teori sastra tertentu.


Contoh :
  Karya : Chairil Anwar
“Aku”
Menurut teori sastra  :  karya ini berjenis puisi, bahasanya mengandung rima
Menurut sejarah sastra: karya ini digolongkan kedalam sastra angkatan ‘45
Menurut kritik sastra  :  Kata-kata dalam puisi ini padat makna, merupakan pendobrak dari aturan-aturan yang membelenggu
  Karya : Sutan Takdir Alisyahbana “Layar Terkembang”
Teori sastra     : karya ini termasuk prosa
Sejarah sastra : karya ini termasuk angkatan Pujangga Baru
Kritik sastra       : temanya tidak lagi masalah kawin paksa atau adat istiadat tetapi masalah emansipasi wanita , merupakan pelopor angkatan Pujangga Baru.





silahkan gunakan sebagai gambaran tugas kalian...hehe

sumber:www.google.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar