Hubungan timbal balik antara teori sastra dengan sejarah sastra :
Teori sastra muncul karena telah diadakan penyelidikan terhadap sastra (sejarah sastra) artinya sejarah sastra sebagai pijakan.
Teori sastra diperlukan untuk mengonfirmasi tentang sejarah sastra.
Sejarah sastra memerlukan teori sastra dalam perjalanannya.
Teori sastra dapat berubah dan berkembang sesuai dengan perubahan sejarah sastra/perjalanan sejarah sastra
Hubungan timbal balik antara kritik sastra dengan sejarah sastra:
Adanya kritikan terhadap sastra (karya sastra) mempengaruhi perjalanan sejarah sastra.
Kritik sastra memerlukan bahan dari sejarah sastra.
Perkembangan sejarah sastra tidak terlepas dari kritik sastra.
Hubungan antara teori sastra dengan kritik sastra:
Dengan bermodalkan teori sastra, kita dapat mengritik suatu karya sastra.
Adanya kritik terhadap sastra, dapat memengaruhi teori sastra. Mungkin berupa penambahan/pengurangan terhadap teori sastra tertentu, atau dapat juga berupa konfirmasi terhadap teori sastra tertentu.
Contoh :
Karya : Chairil Anwar
“Aku”
Menurut teori sastra : karya ini berjenis puisi, bahasanya mengandung rima
Menurut sejarah sastra: karya ini digolongkan kedalam sastra angkatan ‘45
Menurut kritik sastra : Kata-kata dalam puisi ini padat makna, merupakan pendobrak dari aturan-aturan yang membelenggu
Karya : Sutan Takdir Alisyahbana “Layar Terkembang”
Teori sastra : karya ini termasuk prosa
Sejarah sastra : karya ini termasuk angkatan Pujangga Baru
Kritik sastra : temanya tidak lagi masalah kawin paksa atau adat istiadat tetapi masalah emansipasi wanita , merupakan pelopor angkatan Pujangga Baru.
silahkan gunakan sebagai gambaran tugas kalian...hehe
sumber:www.google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar